Minggu, 19 Juli 2009

AYO DUKUNG MUSAFRI TALAOHU


JAKARTA - Stiker Persipura Jayapura, Boas Salossa, sementara berada di posisi pertama polling SMS untuk dapat memperkuat Tim Indonesia All Star yang akan bertemu Manchester United (MU) pada 20 Juli di Jakarta.

Sigit Nugroho, Ketua Bidang Mobile Program Tur MU ke Indonesia di Jakarta, Rabu (17/6) menyatakan bahwa ada peningkatan dari jumlah pengirim SMS untuk polling.

"Namun belum drastis. Target kami memang belum tercapai. Persentase perolehan Boaz juga sedikit menurun karena masuknya nama-nama pemain lainnya," katanya.

Dalam hasil sementara hasil polling hingga Rabu, Boaz yang merupakan pemain terbaik Liga Super 2008/2009 ini mencapai hasil 17,50 persen.

Boaz menggeser perolehan Bambang Pamungkas yang kini mengumpulkan 15,10 persen.

Hasil lainnya Budi Sudarsono (9,20 persen), Charis Yulianto (9,10), Markus Horison (7,50), Firman Utina (5,70), Ismed Sofyan (4,50), Eka Ramdani (4,40), Rahmat Rivai (4,10), TA Musafri (3,30), Ferry Rutinsulu (2,30), Ricardo Salampessy (2,20), Zaenal Arif (2,00) dan pemain lainnya.

Polling SMS untuk tim All Star ini digelar sejak 15 April sampai 10 Juli 2009. Dalam polling berhadiah ini, peserta harus mengirimkan SMS melalui nomor 9288.

Sigit menegaskan bahwa hasil polling ini akan menjadi masukan bagi pelatih Benny Dollo untuk menentukan siapa saja yang akan memperkuat Indonesia All Star. sepenuhnya berada di tangan Benny Dollo.

Hasil Polling SMS:
1. Boaz Solossa (Persipura) 17,50 persen
2. Bambang Pamungkas (Persija) 15,10
3. Budi Sudarsono (Sriwijaya FC) 9,20
4. Charis Yulianto (Sriwijaya FC) 9,10
5. Markus Horison (PSMS Medan) 7,50
6. Firman Utina (Pelita Jaya) 5,70
7. Ismed Sofyan (Persija) 4,50
8. Eka Ramdani (Persib) 4,40
9. Rahmat Afandi (Persitara) 4,10
10. Talaohu Abdulmushafry (Persiba) 3,30
11. Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC) 2,30
12. Ricardo Salampessy (Persipura) 2,20
13. Zaenal Arif (Persib) 2,00
14. Campuran 13,10 (kpl/zul)

Jumat, 17 Juli 2009

WARGA INDONESIA KEMBALI RESAH


Kompas. Jakarta — Terjadi ledakan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7), pukul 07:50, tepatnya di lobi Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton. penyebab terjadi ledakan belum pasti, yang jelas adalah ledakan BOM. kejadian ini kembali mengingatkan warga indonesia pada aksi-aksi terorris di indonesia pada beberapa tahun lalu. namun belum bisa di pastikan bahwa siapa yang menajdi pelaku di balik aksi kejehatan ini.
selain itu begitu banyak spekulasi yang muncul mewarnai media dan milis-milis di dunia maya. sebenarnya ada apa dengan indonesia?? sandiwara ap lagi yang hendak di pertontonkan kepada kita? menurut saduara sekalian peristiwa tersebut ada hubungannya dengan beberapa event besar yang sudah dan akan berlangsung di indonesia seperti PEMILU dan kedatangan Manchester United, atau terkait aksi Teroris??

APA pilihan anda:
A. apakah ini ada kaitannya dengan PEMILU???
B. apakah ada kaitannya dengan Kedatangan Manchester United??
C. Apakah Terkait Terorism??
D. Apa ada yang lain??

Kamis, 16 Juli 2009

Kenangan Di kampus






kenangan terakhir di kampus universitas islam indonesia. ini adalah sejarahku, karya besarku untuk mencetak sejarah perjalanan study di Universitas Islam Indonesia. kawan, sahabat, musuh, dan wanita adlah sebuah anugerah dari tuhan untukku tuk memahami takdirku di dunia ini.
susah senang di kampus membawa kenangan tersendiri bagiku. kehidupan sebagai perantauan di tanah jawa membuat aku semakin semakin berat tuk meninggalkanya. aku memupuk rasa kangen terhadap sejarah hidupku di yogyakarta merupakan salah satu upaya untuk bisa kembali di kota tersebut. sehingga gambar ini sengaja ku posting tuk abadikan ini semua dalam ingatanku.

Jumat, 12 Juni 2009

Ada Apa Dengan Nusantara(AADN)

pasca krisis moneter 1997, dalam sepuluh tahun terakhir, terhitung begitu banyak bencana alam datang silih berganti melnda negeri kita tercinta ini. negeri yang begitu banyak menyimpan kekayaan alam, namun tidak kunjung dinikmati oleh para penghuni alam indonesia. namun yang terus di nikmati dan dirasakan oleh para penghuni bumi nusantara adalah bencana alam. ini sebuah ironis dari kenyataan pahit kehidupan masyarakat indonesia.

ditahun 2000 telah terjadi gejolak konflik sara di mana-mana. kemudian di tahun 2004 tsunami menghantam kota serambi mekah. 2006 gtempa bumi di Yogyakarta, yang menelan korban lebih dari 5000 jiwa. ditahun-tahun berikutnya dari tahun 2007-2008 rentetan banjir melanda beberapa kota di nusantara sepeerti Riau, Makasar, solo, dan jakarta.

dan lagi-lagi tahun baru 2009, cobaan bencana alam kembali datang yaitu jebolnya Tanggul SITU GINTUNG, yang memakan banyak korban..

memang sudah suatu kewajaran jika terjadi bencana alam dan menurut perhitungan ilmu alam sudah seharusnya terjadi. namun rentetan kejadian alam di indonesia memang sudah lebih batas kewajaran. hampir setiap tahun bangsa indonesia di landa bencana. kejadian-kejadianalam yang terus menimpa kita sudah seharusnya menjadi kan masyarakat indonesia untuk selalui menghargai dan mencintai kekayaan alam kita. dengan mengelkolah nya dengan baik untuk kesejahteraan seluruh rakyat undoneisa. kita semua elemen masyarakat indonesia harus mengintropeksi diri masing-masing. karena dibalik semua kejadian itu pasti ada maksud tuhan yang tersembunyi, dimana dia memperingatkan kita untuk sesuatu hal yang kita lupakan.

Buat Kalian yang jauh di seberang

waktu mata terbuka dan pertama kali menghirup udara di Bumi.
hanya suara tawa dari mere yang ku dengar.
hanya wajah-wajah ceria mereka yang ku kenal..
hanya pelukan hangat mereka yang ku rasakan..

seiring waktu terus bergulir.
kehangatan itu hilang setelah ku sadar akan keberadaan diriku.
senyum-senyum itu terhapus oleh tuntutan hidup..
kebersamaan yang ku lihat telah di rampas oleh kesibukan mengejar masa depan..

hari-hari kulalui soerang diri,,
punya keluarga seakan sudah mati..
punya materi tapi terasa miskin..

dan kini ku lalui takdirku itu sampai hari ini..
hari dimana aku harus membanguan kejayaan masa depanku..
aku makin sendiri dan kesepian ..
kini mereka berada jauh di seberang..

namun aku selalu berharap akan berkumpul seperti dulu
seperi waktu pertama kali aku membuka mata..
dan semoga harapan itu akan menjadi kenyataan sebelum aku menutup mata..
untuk kalian di negeri Al-mulk, kita akan berkumpul lagi untuk menata kembali kebersamaan yang telah hilang di hari kemaren...

Mutiara Yang Terlupakan

indonesia timur merupakan kawasan emas untuk masa depan indoesa. kekayaan alam yang melimpah, sumberdaya manusia yang produktif, dan kondisi geografis yang startegis. namun sampai hari ini, dengan sekian sumberdaya yang ada, masyarakat di kawasan indonesia timur masih sangat terbelakang. kesenjangan masyarakat indonesia didaerah2 timur dan barat indonesia terlihat jelas. hampir provinsi di indonesia timur berada pada posisi terbawah dalam urutan daerah termiskin di indonesia. ini adalah kenyataan pahit buat masyarakat indonesia timur.

Disparitas indonesia timur dan barat sangat mencolok.dari pendidikan, ekonomi, dan lain-lain. ini adalah hasil dari rekayasa kepentingan elit politik yang tidak bertanggung jawab dan tidak pro rakyat. Artinya bahwa kondisi kita sekarang ini bukan dan tidak datang dari langit yang menjadi firman tuhan atas manusia. Namun ini dampak dari Disorientasi Kebijakan Pembanguan Pemerintah yang selalu menganak tirikan Wilayah Timur. Konstruksi berpikir karakter masyarakat kita(indonesia timur) sengaja di manipulasi sehingga terlihat bodoh dan terkesan anarkis. Padahal secara historis, para pendahulu kita memiliki sejarah kejayaan dan sejarah perlawanan yang lkuar biasa. Selain itu kontribusi perjuangan para nenek moyang kita untuk mewujudkan integritas Nusantara begitu banyak. Namun lagi-lagi sejarah kejayaan dan semangat perlawanan masyarakat kita sengaja dihilangkan dari lembaran sejarah dan ini merupakan pembodohan secara ideologis.

Secara Geopolitik, indonesia timur sudah sejak dulu menajdi jalur perdagangan internasional. Dan menajdi pasar internasional. Komoditi dari hasi alam dari kawasan indoensia timur sejak dulu sudah menjadi kosonsumsi dunia inetrnational seperti rempah-rempah, Ikan Tuna, dll. Namun akses jalur perdagangan maupun acses perdagangan indonesia ke dunia international sama sekali tidak pernah di konsumsi oleh masyarakat indonesia timur. Jalur perdagangan internastional di kawasan indonesia timur seakan di putus. Hal ini yang menjadikan masyarakat kita tidak produktif. Selain itu, kebijakan pembangunan daerah mengalami disorientasi dan tidak berbasis potensi alam sehingga tidak menghasilkan perubahan signifikan buat masyarakat.

Kondisi sosial masyarakat kita sudah dihancur-leburkan oleh rezim penguasa (bukan pemimpin) indoensia yang sangat jawa centris. Sehingga kita kehilangan arah dan jiwa tercabut dari akar kesadaran kita atas jati diri kita sebenarnya. Oleh karena itu, kami merasa perlu ada identifikasi ulang dan pembacaan secara konfrehensif atas situasi general wilayah indoensia timur. Sehingga pembangunan tepat pada sasarannya.

Oleh karena itu, untuk perlu kita merapatkan barisan dan menyatukan frame berpikir agar harapan masyaraklat kita yang selama ini (yang sudah jenuh hidup dalam keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan) dapat terwujud.

Matahari terbit dari Ufuk Timur, dan Terbenam dari Ufuk barat. Namun bukan berarti berakhir suatu massa di ufuk timur. Kita lebih dulu dibakar panas matahari, kita lebih dulu mengenal Cahaya Kejayaan, kita lebih dulu mengenal Peradaban.

Kita adalah generasi terbaik, kita punya sejarah kejayaan. Tapi sekarang kita di bodohkan. Dan kita jangan sampai lupa akan kejayaan kita. Oleh karena itu, mari membangun reruntuhan dari kejayaan masa lampau..kita bangun Blokhistoris Batu, Kita Bangun Kekuatan Baru.

Menolak Tunduk menuntut Tanggung Jawab
Didik Rakyat Dengan Pergerakan
Didik Pemerintah dengan Perlawanan

REFLEKSI HARKITNAS 2009

Perjuangan melawan penindasan adalah perjuangan pelawan lupa…(Milan kundera)

Pasca diterapkan cultur stetsel dinegeri hindia belanda mulai sejak 1830 dan sampai memasuki awal 1900, banyak ditentang oleh kaum democrat di belanda yang menilai bahwa kontribusi masyarakat hindia belanda kepada pemerintah belanda sudah berlebihan, sedangkan input dari sekian kerja mereka (kerja paksa) hanya sebatas kesengsaraan. Oleh karena itu sudah saatnya perlu untuk melakukan balas budi dalam pengertioan pemerintah belanda memberikan kontribusi positif bagi kaum pribumi hindia belanda. Hal tersebut di kemukakan dalam sebuah novel yaitu Max Havelar, yang di tulis oleh Van Deventer juga berasal dari kaum democrat belanda dan jalankan oleh pemerintah kerajaan belanda (ratu wihelmina) pada tahun 1900. Namun hal ini tidak terlepas dari kepentingan para pemodal belanda yang membutuhkan tenaga kerja murah di hindia belanda. Akhirnya system itu diberlakukan dengan 3 pointer utama yaitu: education, irigasi, dan emiograsi. Pendidikan dijadikan upaya stategis menciptakan buruh murah sebagai penopang indurtrialisai di Indonesia. Namun niatan busuk pemerintah belanda mampu dibaca oleh beberapa kaum intelektual pribumi dan keresahan itu terus bergulir seperti bola salju yang terus membengkak. Sehingga keresahan beberapa kaum intelektual terhadap kondisi empiris masyarakat hindia belanda menjadikan mereka sebagai anak haram dari politik etis dan menggagas perlawanan terhadap penindasan tersebut.

Pada 101 tahun yang lalu, tepatnya 20 mei 1908, lahir sebuah organisasi modern dari kalangan “kaum pribumi” yaitu “Boedi oetomo” yang kemudian dimaknai sebagai langkah awal atau starting point dari perjuangan nasional. Perjuangan kaum intelektual melawan penjajah dengan senjata organisasi tidak cukup kita maknai hanya semata-mata muncul karna proses penindasan yang tengah berlangsung waktu itu, namun perlu dibaca adalah pola perjuangannya sebagai bentuk refleksi sadar atas kegagalan-kegagalan pola perjuangan “bersenjata bedil, pedang, clurit, Mandau, parang, dll” yang pernah di jalankan ditahun-tahun sebelumnya. Namun lebih dari itu, Munculnya organisasi modern sebagai alat perlawanan bangsa cukup mampu untuk melahirkan kesadaran massa atas ketertindasan (syarat utama perubahan) dan kekuatan kesadaran massa mampu meluluh-lantahkan kekuatan penjajah. Hal ini terbukti dengan munuculnya organiasi-organisasi modern sebagai gerbong perjuangan dalam berbagai bentuk dan pandangan masing-masing. Misalnya seperti Sarekat islam, Indisice partai, dan lain sebagainya. sehingga organisasai sebagai alat perjuangan sudah membudaya dikalangan kaum intelektual dan kaum pribumi kala itu. Pada 28 oktober 1928, berkumpul seluruh elemen pemuda dari penjuru nusantara(hindia belanda) untuk dan berkomitmen untuk mewujudkan wadah sebuah wdah besar untuk mengakomodasi kepentingan bangsa indonesia dan hal tersebut terwujud pada 17 agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Indonesia dengan terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, perjuangan kaum intelektual untuk mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia adalah tugas mereka sebagai manusia yang sadar atas realitas Negara. Peristiwa 21 mei 1998 juga merupakan sebuah gebrakan kaum intelektual dalam menumbangkan rezim otoriter adalah bukti bahwa kesadaran kaum intelektulah merupakan sumbu kebangkitan kesadaran massa.
Namun pasca reformasi 1998, semangat itu mulai kendor dan budaya kritis kaum intelektual semakin terkikis dengan aksi-aksi hedonism yang terus memangkas daya kritis kaum intelektual terhadap realita social baik itu dimasyarakat maupun kampus. beberapa tahun terakhir, organisasi mahasiswa baik internal, mapun external kampus mengalami degradasi yang signifikan dalam konteks kuantitas kader. Ini dikarenakan perubahan paradigm mahasiswa yang hedon dan sangat apatis. Sehingga orientasi aktivitas sampai alokasi waktu hanya semata-mata kepuasan nafsu. Kesadaran kaum intelektual yang hari ini tergerus oleh arus zaman perlu direfleksikan kembali sebagai upaya untuk menjawab stagnasi organisasi-organisasi mahasiswa dan merumuskan kembali “strategi dan taktik” untuk mewujudkan semangat baru dalam upaya mengembalikan kesadaran kaum intelektual dalam “peran dan fungsi” sebagai agen of changes.

by Jireck cold

Posisioning disiplin ilmu masing-masing


dalam konteks perubahan sosial, apapun itu bentuk dan metodew perjuangannya, harus mampu mengakomodir semua ilmu pengetahuan. karna dengan begitu perjuangan akan tersana milik bersama dan berjalan seimbang yang kemudian akan membanguan dari semua lini.
jadi tidak perlu kita menyalahkan siapa-siapa ketika kesejahteraan itu tidak kunjung datang, dan yang perlu dipertanyakan adalah, apa yang sudah kita lakukan.
mohon dikomentari tesis ini..salam

ILMU TEKNIK SIPIL

Judul tulisan ini terinspirasi dari tulisan seorang dosen yang mengajar di jurusan teknik sipil UPH (universitas Pelita harapan) yang judulnya “Ilmu Teknik Sipil = Ilmu Agama”. Menurut nya, semua ilmu bermuara pada tujuan yang sama yaitu memenuhi kebutuhan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup umat manusia. kontropersi yang muncul dari berbagai interpretator yang membaca tulisannya, terutama pembaca yang cara pandangnya sangat fundamental. Akhirnya setelah membaca beberapa komentar di milis tersebut, maka terlintaslah dipikiranku judul tulisan ini. Karena menurut saya Perkembangan ilmu pengetahuan merupakan konsekuensi logis dari makin meningkatnya pertumbuhan manusia, sehingga kebutuhan manusia pun semakin kompleks dan membutuhkan formasi-formasi baru dalam penataan sistem dan paradigm masyarakat. Hal seperti ini seakan telah terjawab jika kita merefleksikan Perkembangan masyarakat di eropa dan Negara-negara maju lainnya dimana pergerakan antara ilmu pengetahuan dan peningktan kebutuhan masyarakat berjalan seimbang. Keberhasilan ini tidak bisa kita liahat semata-mata karena takdir atau keajaiban yang jatuh dari langit. Tapi ini merupakan komitmen dan kesadaran msayarakat di Negara-negara tersebut untuk berbicara perubahan sesuai dengan kebuthan dan berangkat dari kekuatan dan potensi mereka masing-masing. Ini Bisa dilihat di lembar-lembar sejarah dan disana tertulis dengan jelas bahwa di Negara-negara maju, rata-rata mempunyai satu momentum penting yang merupakan sebuah tindakan sikap tegas untuk mengambil jalur revolusi baik itu budaya maupun lainnya. Seperti Jepang dengan restorasi meiji, eropa dengan renaissance, cina dengan revolusi budaya, dan lain sebagainya.
Nah berangkat dari hal tersebut diatas, saya mencoba merefleksikan, memposisikan disiplin ilmu yang saya geluti( teknik sipil) sesuai dengan kebutuhan masyarakat indonesia sekarang ini dengan memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya yang kita miliki.
Tulisan ini adalah sebuah renungan dan bisa saja salah. Karena pada dasarnya tulisn ini sangat subyektif dan jauh dari kesempurnaan. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
Tujuan utama dari tulisan ini bukanlah untuk mempertahankan gagasan atau abstraksi mengenai hubungan antara ilmu rekayasa dan transformasi sosial. Melainkan, untuk mencoba memahaminya melalui sekumpulan contoh –beberapa positif dan beberapa negatif—keadaan dan prasyarat di mana, dan bagaimana caranya, potensi hubungan ini terwujud.

1.SEKILAS TENTANG ILMU TEKNIK SIPIL.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ilmu teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang berbicara tentang konstruksi bangunan. Ada pendapat lain yang mengatakan mengatakan bahwa ilmu teknik sipil/ Ilmu rekayasa bangunan adalah ilmu yang mempelajari tentang bangunan yang ada di permukaan tanah. Seperti Gedung, Jembatan, Jalan Raya, Bendungan, Dll. Disiplin ilmu teknik sipil merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang paling tertua di muka bumi. Kenapa demikian? Karena ilmu teknik sipil sangat erat dengan kebutuhan dimana infra struktur bangunan sangat mempengaruhi hubungan-hubungan produksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Ini bisa kita lihat dari masa peradaban pertama di dunia, yaitu di Babilonia. Pada masa itu sudah ada bangunan-bangunan irigasi, jembatan, benteng, dll. Dan semua bangunan tersebut memiliki struktur yang cukup kompleks misalnya Taman Gantung, Piramida, dll. Hal ini juga bisa kita temukan di Indonesia seperti beberapa bangunan kuno masih ada sampai sekarang ini dan tidak kalah menariknya dengan yang ada di luar negeri yang juga memiliki struktur bangunan dukup kompleks seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, dll. Hal tersebut merupakan indiklasi bahwa para nenek moyang manusia sudah menemukan metode konstruksi sejak puluhan abad yang lalu. Perkembangan ilmu teknik sipil berjalan seiring dengan meningkatnya kebuuthan manusia.

2.Perkembangan dan kompleksitas kebutuhan manusia

Perkembangan spesies manusia di muka bumi sangat cepat. Dengan akal manusia mampu menyesuaikan diri dengan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Ini seperti apa yang di bilang Karl Marx dalam Filsafat pekerjaan bahwa: “ alam dengan sendirinya belum sesuai dengan kebutuhan manusia, manusia harus merubah alam baru ia dapat hidup daripadanya...”. untuk dapat bertahan hidup, maka manusia dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan alam agar dapat bertahan hidup. Pada Zaman batu. Manusia menjadikan Goa-goa sebagai tempat tinggal agar bisa berlindung dari alam. Seiring waktu bergulir, manusia terus bertarung dengan alam agar dia bisa memperoleh kenyamanan agar bisa melangsungkan hidup mereka dengan cara melakukan rekasaya terhadap alam sekitarnya untuk bisa memenuhi segala kehidupannya. Zaman mulai berubah, cara produksi manusia dengan berburu pun berakhir, mereka menemukan moda produksi baru yaitu bercocok tanam, untuk bisa menetap tempat pertanian mereka, membutuhkan rumah hunian untuk bisa berteduh dari panasnya terik matahari dan dinginnya malam. Atas kebutuhan-kebutuhan tersebut mulailah melakukan pembagian kerja, ada yang bertani, dan ada juga yang berburu, membuat senjata-senjata, dll.
Pada zaman bertani (menurut marx zaman komunal primitive) mulailah manusia melakukan eksperimentasi-eksperiment
asi untuk menjawab sekian kebutuhannya yang belum terpenuhi. misalnya rumah hunian yang layak, sistem perairan( kalau dalam istilah sipil bangunan irigasi) dll. Perkembangan terus berlanjut sampai akhirnya masuk pada zaman modern dimana cara produksi manusia sudah masuk pada mode produksi industry, munculnya pabrik-pabrik, pelabuhan untuk perdagangan antar pulau atau daerah, dll. Dan perkembangan itu masih terus berlanjut sampaipada zaman kita sekarang ini.
Perkembangan industry dan teknologi sangat pesat, oleh karena itu membutukan prasarana infrastruktur yang memadai untuk mendukung hal tersebut. Tanpa dukungan dari infastruktur dan tata yang baik, bisa di jamin akan mengalami kehancuran di kemudian hari. Hal ini sudah terbukti jika kita mengamati beberapa fenomena yang terjadi di Indonesia. Terutama masalah kemiskinan, pendidikan, banjir, dll.

3.Fenomena Sosial
“Semut mati di lumbung gula…”
Indoensia merupakan salah satu Negara maritime di dunia, dan memiliki begitu banyak kekayaan alam yang melimpah-ruah. Sehingga mempengaruhi bangsa asing untuk datang berdagang sekaligus menajjah negeri kita yang tercinta ini. Sejak zaman kerajaan di nusantara, cara produksi masyarakat indoensia masih sangat tradisional, sehingga memberikan peluang kepada bangsa asing yang memiliki kemampuan teknik untuk mengelolah sumberdaya tersebut dengan metode dan cara modern ( dengan moda produksi industry ). Karena tidak mempunyai pendidikan yang cukup Akhirnya masayarakat kita tergantung dengan keahlian mereka dan dijajah oleh mereka. Ini yang kemudian yang menghambat perkembangan bangsa indoensia untuk bisa bersaing di dunia internasional. Selain itu, banyak sekali fenomena- fenomena social terjadi dimasyarakat dan tidak jarang dari fenomena tersebut berakhir dengan menyengsarakan masyarakat kita. Sebuah kenyataan tragis dari Negeri yang kaya Raya Namun melarat karena kemioskinan. Bahasa kerennya “ Semut Mati di Lumbung Gula”.


4.Dimana posisi seorang ilmu teknik sipil di tengah situasi social??

“ apakah perlu seorang ilmuan berbicara tentang social?....” (albert einstein)

Pertanyaan Einstein di atas sangat menarik jika kita mau menjawabnya. Terlepas dari apa jawaban dia, bagi saya sangat perlu sekali jika seorang insinyur, ilmuan, dll yang bergelut dibidang sains dan teknologi, sebab pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk social. Dan munculnya sains tidak terlepas dari kebutuhan-kebutuhan manusia di dalam lingkungan sosialinya (dalam hal ini hidup bermasyarakat).

Seperti kita tahu bersama bahwa kondisi Indonesia sangat jauh dari apa yang di harapkan para pendiri bangsa yaitu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan 100% atas tanah, air, dan udara di counter dengan gerakan G-30 S 1965 dimana tumbangnya Jendral Revolusi Ir. Sukarno ( presiden RI dan lulusan teknik sipil ITB). Ideology Developmentisme (paham pembangunan) yang di anjurkan oleh para ekonom kapitalisme/neoliberalisme dan kumandankan di indonesia pada massa Rezim Orde baru selama 32 tahun tak kunjung membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Indonesia.
pada massa Orde Baru, pembangunan ekonomi di indentikan dengan pembangunan infrastruktur. Percepatan pembangunan fisik di indoensia pada masa itu sama sekali tidak menyentuh ranah-ranah kebutuhan masyarakat. Gejolak Reformasi 1998 dengan menumbangkan Suharto sebagai jawaban atas kegagalan orde baru sampai hari ini belum juga memperlihatkan hasil apapun. Dikonteks jasa konstruksinya (dalam hal ini bagian dari teknik sipil) Secara konseptual perubahan sudah terlihat, namun secara praktiknya belum juga ada perubahan karena para pelakunya masih menggunakan jurus-jurus orde baru. sehingga “apa yang di harapkan (de sollen) tidak seperti apa yang terjadi “(desinne). Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia di tahun 2008 antara lain sebagai berikut:
runtuhnya bangunan-bangunan sekolah sehingga menghambat proses belajar mengajar, kemudian rusaknya jalan raya yang mengakibatkan terhambatnya jalur perekonomian darat.
banjir di beberapa kota besar yang memakan banyak korban.
Ini semua adalah fenomena-fenomena social yang membutuhkan peranan orang teknik sipil. para praktisi di bidang konstruksi masih mengadopsi pola-pola lama. Hal ini juga tidak bisa kita pasrahkan kepada pemerintah maupun orang tata Negara untuk menciptakan sistem yang lebih baik. Tetapi lebih dari itu, kita sebagai orang teknik sipil sudah harus merefleksikan kembali dan mereposisikan ilmu rekayasa konstruksi dalam perubahan negara. Selain itu perlu kita pahami bahwa tidak ada bedanya orang sains dan orang-orang ilmu social dalam hidup bermasyarakat tapi yang membedakan keduanya adlah bagaimana kemudian memposisikan ilmu nya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga dengan memposisikan diri sebagai makhluk social maka kita akan menemukan dimana sebenarnya peran kita masing-masing dalam hal ini peran kita sebagai orang teknik sipil teknik sipil. Dari sana kita bisa mengerti apa yang seharusnya kita kerjakan. Seperti apa yang dikatakan dalam al-qur’an bahwa :
“ wahai orang-orang beriman, jadikanlah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapakmu dan kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin maka allah tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena keinginan menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikan atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya allah adalah maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. “ ( QS. 4:135)

Ayat tersebut telah memperingatkan kita bahwa bagaimana kita lebih mengedepankan keadilan dan lebih menegakan kebenaran. Artinya bahwa kita sebagai para praktisi yang mewarisi ilmu teknik sipil seyogyanya menerapkan ilmu tersebut pada tempatnya. Survey membuktikan bahwa tingkat korupsi diindonesia menduduki posisi 5 besar di dunia dan yang paling menyedihkan lahan korupsi paling banyak bermuara di proyek-proyek konstruksi. Ini menjadi indikasi bahwa sebenarnya keterlibatan para praktisi di bidang jasa konstruksi mentalitasnya masih belum berubah. Pada umumnya para pelakunya sudah menuadari tindakan tersebut tapi mereka mengganggap ini sebuah budaya bangs Indonesia yang syarat dengan korupsi.
Selain itu kepekaan terhadap situasi social sangat kecil, sehingga kita juga kurang mampu mengukur kebuthan masyarakat yang sesungguhnya. Tidak jarang perencanaan proyek hanya mengejar target-target tertentu dan mengejar keuntungan tanpa mempedulikan masyarakat. Ini bisa dillihat beberapa kasus seperti ;
penggusuran PKL dengan alibi penertiban akibatnya tergusur pula sekian mata pencaharian kaum miskin kota.
Perampasan tanah masyarakat untuk pembangunan. Seperti yang terjadi di Sulawesi selatan beberapa bulan lalu. Kemudian perampasan tanah di jawa tengah untuk pembangunan pabrik Semen Gresik.
Pembangunan-pembangunan real estateareal-areal terlarang seperti dijakarta sehingga mengakibatkan banjir rutin yang selalu bermuara di pemukiman orang-orang pinggiran di Jakarta.
Itulah beberapa kasus dari pendistorsian makna ilmu dan hilangnya idealism ilmu. para praktisi hanya mementingkan dkeuntungan sendiri tanpa memperdulikan dampak kepada masyarakat lain. Setelah melihat problema masyarakat kita, yang jadi pertanyaan kemudian bukan pekerjaan apa yang hendak kita tekuni nanti atau agama apa yang hendak kita pilih nanti, tapi yang menjadi pertanyaan sesungguhnya adalah apa yang harus kita lakukan dengan ilmu yang kita punya (ilmu teknik sipil)? Bagaimana cara melakukannya? Dan Dari mana kita harus memulainya?

.Apa yang harus kita lalukan dengan ilmu yang kita punya ( Ilmu Teknik Sipil)?

Pergilah ke rakyat, sayangilah mereka, cintailah mereka, bekerjalah bersama mereka, mulailah dari apa yang mereka bisa, dan ketika perubahan itu datang, biarlah mereka berkata kamilah yang mengerjakannya…. Lao Tze

Perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan masyarakat Indonesia hari ini dalam masa transisi untuk menuju arah yang lebih baik atau bahkan menuju arah yang lebih buruk. Itu semua tergantung pada kita masyarakat Indonesia.

Senin, 19 Januari 2009

Blog baru

akhirnya stelah sekian lama, baru hari ini aku bsia membuat blog sendiri, biar masih belum bagus tampilannya. minimal aku sudah bisa buat blog sendiri.
blog ini akan menjadi tempat aku berkarya. soalnya mau belajr menulis tapi tidak punya ruang untuk berkarya, nah blog ini adalah salah satu alternatif terbaik untuk bisa berkarya dan berkomunikasi dengan semua orang di dunia maya.
bagi kalian yang mengunjunmgi blog aku, mohon di kasih saran ya, untuk memperbaiki blog ini agar bisa lebih bermanfaat.